suatu hari, ada seorang pendeta yang bercerita begini… tepatnya, Pdt. Dr. Stephen Tong berbicara seperti ini…
pada suatu hari, seorang ayah baru pulang membawa sekantong permen untuk anak-anaknya. salah seorang dari mereka, yang paling kecil melihat dia dan langsung lari menghampirinya. sang ayah memberikan sebuah permen, pada anaknya, tapi anaknya meminta lebih.
"Jangan, ini buat dibagi untuk saudara-saudaramu" katanya
"kalau begitu, papa ngga sayang sama aku." jawab anaknya.
lalu ayanya memberikan banyak permen pada anak itu. setelah itu, anak itu menggenggam banyak permen di tangannya sambil tersenyum.
"Nak, papa kan udah kasih kamu banyak, berarti papa sayang sama kamu kan?"
"iya, papa sayang aku."
"kalu begitu, kamu sayang sama papa?"
"sayang" jawab anaknya
"kalau begitu papa minta permen kamu satu dong…"
raut muka si anak langsung berubah dan mengernyitkan dahinya sambil melihat permen-permen yang di tangannya.
"Papa kan udah ada banyak, kenapa masih minta sama aku?"
"kamu kan sayang sama papa."
"iya… sa…yanggg…"
"kalau begitu kasih permenmu satu saja."
setelah berpikir beberapa saat, ia memberikan permen yang paling kecil yang ada di tanganya, lalu memberinya pada ayahnya.
Mungkin setelah membaca cerita di atas, banyak yang kembali memikirkan… "SEBERAPA BESARKAH YANG TELAH KAU BERIKAN PADA BAPAmu YANG DI SORGA?"
seperti sebuah lagu yang mencatat seperti ini,
berapa yang terhilang t’lah kucari dan kulepaskan yang terbelenggu, SUDAHKAH YANG TERBAIK KUBERIKAN kepada YESUS TUHANKU?
sebuah hal ironis yang betul-betul terjadi di dalam hidup kita. mari kita mencoba bersama-sama untuk mengalahkan diri kita untuk memberikan hidup kita untuk TUHAN, karena hidup kita ini, sebenarnya adalah milik Tuhan, bahkan Dia sudah membeli kita DUA KALI, dia yang menciptakan kita dengan kemuliaannya, dan dia menebus kita lagi dengan mati di atas kayu salib. bukankah seharusnya kita terus memberikan yang terbaik dari kita untuk Tuhan? seperti sebuah lilin, yang terus menghancurkan dirinya untuk memberikan sinarnya yang terbaik pada orang lain.
di dalam sebuah perayaan natal, pasti ada "candlelight service" apa makna candlelight service itu? untuk mengingatkan kita tentang siapa itu TERANG SEJATI, dan terus kita diingatkan untuk menjadi lilin yang meremukkan diri kita, utnuk memberikan yang terbaik pada orang-orang lain dengan mengimitasi TERANG YANG SEJATI ITU.
wise word… jangan bertanya "kok gelap sekali yaa disini?" tapi berdoalah agar diri kita terus menjadi terang yang melenyapkan kegelapan sehingga di mana kita berada, kita terus menjadi anak-anakNya yang terus melenyapkan kegelapan.
kembalikanlah yang terbaik utnuk ALLAH, karena ALLAH sudah mengasihi kita terlebih dahulu, barulah kita bisa mengasihi orang lain. bahkan, ALLAH telah memberikan kit seorang teladan yang memberikan semua yang terbaik di dalam diriNya untuk patuh dan tunduk pada ALLAH, siapa teladan itu? YESUS KRISTUS YANG TELAH MATI UNTUK MENEBUS DOSA MANUSIA, yang telah merendahkan diriNya serendah-rendahnya, bahkan sampai diludahi.. dipukuli.. ditelanjangi… bukan untuk kesalahannya tapi, atas KESALAHAN KITA…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar